Search

Heboh, Ilmuwan ini Temukan Teleskop yang Bisa Melihat Anti-Materi, Alien Dan Hantu!


Seorang ilmuwan bernama DR. Ruggero Santilli Ph.D menemukan cara untuk dapat melihat apa yang sebelumnya tak terlihat olah mata manusia. Ilmuwan ini adalah ilmuwan yang “menentang arus sains” yang fenomenal.

Nama ilmuwan ini mungkin tak banyak yang mengenal, tapi lumayan terkenal diantara para ilmuwan fisika dan kimia dunia, dan banyak ilmuwan yang juga membencinya.

Ia adalah ilmuwan yang banyak menemukan “ide-ide gila”. Salah satunya, ia merancang sebuah teleskop yang diklaim dapat melihat antimateri atau anti-matter. Teleskop itu dinamakan seperti namanya, yaitu “Santilli Telescope”.

 


DR. Ruggero Santilli Ph.D

 

Selama ini, semua benda yang bisa terlihat baik itu oleh mata telanjang atau oleh teleskop biasa, termasuk mikroskop, dinamakan “Galileo Telescope”, dan memang dirancang untuk dapat melihat semua benda, baik itu benda yang sangat kecil hingga galaksi bahkan objek lain di alam semesta.

Namun selama ini pula, Galileo Telescope “hanya” bisa melihat benda-benda yang terlihat oleh mata saja, seperti juga teleskop-teleskop lainnya.

Lalu, bagaimana untuk dapat melihat benda-benda yang “tak terlihat” tapi diyakini ada itu, menjadi dapat dilihat keberadaanya?

 

Perancang teleskop anti-matter yang dapat melihat “Invisible Terrestrial Entities” (ITE)

Benda-benda yang selama ini bisa terlihat karena benda-benda itu terdiri dari “materi” atau matter. Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, kini para ilmuwan mengakui keberadaan “anti-materi” atau anti-matter, yaitu kebalikan dari materi itu sendiri.

Dalam beberapa dekade ini, para ilmuwan mulai dapat “melihat” anti-matter. Itu pun dengan bantuan sinar gamma atau gamma-ray. Anti-materi adalah materi yang terdiri dari anti-partikel dari partikel yang menyusun materi biasa.


ITE 2nd Kind. Foto diambil pada malam hari di Tampa Bay, Florida, AS pada 5 September 2015. Entiti ini bergerak di udara dan tak diketahui dari jenis apakah ETI yang tak bisa terlihat oleh mata telanjang ini. Foto diabadikan oleh Santili menggunakan Santilli Telescope. (Credit: Dr Santilli)

 

Bila sebuah partikel dan anti-partikelnya menyentuh satu sama lain, keduanya saling memusnahkan, artinya keduanya diubah menjadi partikel-partikel lain dengan energi yang sama menurut persamaan Einstein E=mc².

Pengelihatan manusia yang “terbatas” hanya pada materi ini, membuat seorang ilmuwan bernama Ruggero Santilli, merancang sebuah teleskop “jenis baru” yang dinamakan sesuai namanya: Teleskop Santilli, dan diklaim dapat melihat sesuatu yang tadinya tak dapat dilihat oleh mata manusia.

Penemuan “Teleskop Santilli” sangat diapresiasi karena sangat membantu para astrobiologi untuk dapat melihat anti-materi di alam semesta yang tadinya tidak dapat dilihat. Teleskop generasi terbaru yang menghebohkan dunia sains ini masih agak dirahasiakan oleh Santilli.

Lagi pula, ia baru merancang dalam jumlah terbatas. Dalam banyak percobaan, teleskop yang diramalkan bisa menjadi teleskop generasi terdepan ini berhasil memperlihatkan anti-matter.


ITE 2nd Kind. Foto diambil pada malam hari di Tampa Bay, Florida, AS pada 5 September 2015. Entiti ini bergerak di udara dan tak diketahui dari jenis apakah ETI yang tak bisa terlihat oleh mata telanjang ini. Foto diabadikan oleh Santili menggunakan Santilli Telescope. (Credit: Dr Santilli)

 

Tak hanya anti-matter yang selama ini tak bisa dilihat, bahkan ia mengaku mendapat banyak objek “tak dikenal” yang ia duga adalah “semacam makhluk hidup” dari dunia yang tak bisa terlihat selama ini.

“Makhluk atau objek tak terlihat itu bergerak di udara. Namun belum bisa dipastikan dari entitas jenis apa”, jelas Santilli.

“Bisa jadi mungkin saja alien dari multi-dimensi atau bisa jadi hantu, kenapa tidak?” jelas Santilli sambil tertawa berkelakar.

Makhluk bergerak dari dimensi lain atau yang sering disebut entitas atau “entity” yang tak terlihat ini, dikenal sebagai Invisible Terrestrial Entities atau disingkat “ITE”.

Dalam beberapa foto yang diperoleh dari hasil teleskopnya, Santilli “sedikit” membocorkan penemuan-penemuannya itu. Ia mengkategorikan ITE yang objeknya tertangkap dalam dua level, yaitu:

  1. 1. “ITE 1st kind”, atau Invisible Terrestrial Entity of the First Kind, yaitu ITE yang terlihat atau terekam dengan bentuk yang gelap.
  2. 2. “ITE 2nd kind”, atau Invisible Terrestrial Entity of the Second Kind, yaitu ITE yang terlihat atau terekam dengan bentuk yang terang.

 

Namun ia tak mau memberikan lebih banyak foto dari hasil pengamatannya, karena ia belum meneliti ITE itu dengan lebih jauh lagi. Jadi menurut Santili, mempublikasikan penampakan yang belum dapat dijelaskan secara saintifik, bisa jadi justru dapat menuai kontroversi di tengah masyarakat.


ITE 1st Kind. Foto diambil pada malam hari di St Petersburg, Florida, AS pada 20 September, 2015. Entiti ini bergerak di udara dan tak diketahui dari jenis apakah ETI yang tak bisa terlihat oleh mata telanjang ini. Foto diabadikan oleh K Brinkman menggunakan Santilli Telescope. (Credit: Dr Santilli)

 

Ruggero Santilli, ilmuwan yang berani “melawan arus”

Santilli adalah fisikawan nuklir Amerika Serikat, kelahiran dan berdarah Italia. Ia adalah ilmuwan yang “melawan arus” utama ilmu pengetahuan. Hingga ilmuwan-ilmuwan lainnya menolak teori-teorinya dan dicap sebagai “sains pinggiran” atau fringe science.

Itulah yang menyebabkan Santilli digambarkan sebagai ilmuwan yang melawan arus atau sebagai konspirasi arus utama yang melawan ilmu pengetahuan baru pada masa kini.

 

Penemu bahan bakar “MagneGas” dan “MagneHydrogen”

TEC 150 mm pair of Galileo and Santilli telescopes.

Selain “teleskop Satillini”, ia juga mengklaim telah mengembangkan bahan bakar baru, yang diberi nama “MagneGas” dan “MagneHydrogen” yang diproduksi oleh gasifikasi limbah cair plasma.

Santilli mengklaim bahwa bahan bakar ini terdiri dari magnecules. Partikel hipotetis ini adalah jenis “spesies kimia” yang berbeda dari spesies yang selama ini telah dikenal, dan mengandung jenis ikatan baru yang disebut “ikatan magnesia” atau magnecular bond.

Magnecular bond yang ia klaim terdiri dari atom yang dapat konsisten menyatu oleh medan magnet yang timbul dari “polarisasi toroidal” (toroidal polarization) dari orbital elektronnya. Baik klaim maupun eksistensi magnecules ini, telah diterima oleh beberapa komunitas ilmiah.

 

Penemu “gas HHO” sebagai pengganti air

Water magnecule, konsep gas HHO sebagai bentuk baru air oleh Santilli.

Santilli pernah dipanggil oleh beberapa lembaga-lembaga sains terkemuka untuk menjelaskan “gas HHO” yang ia klaim adalah “bentuk baru air” yang dihasilkan oleh elektrolisis.

Nama itu berasal dari struktur kimianya (H × H) – O, yang diklaim oleh Santilli, dimana “×” mewakili “ikatan magnesia” dan “-” adalah ikatan molekul konvensional. HHO berbeda dengan H2O.

Santilli mengklaim bahwa alatnya telah menghasilkan gas HHO dengan sejumlah sifat unik, yaitu sebagai pengganti gas oxyhydrogen biasa yang pada umumnya hanyalah campuran hidrogen diatomik dan gas oksigen.

 

Menolak ikatan kovalen dalam mekanika kuantum

Santilli juga menolak pandangan kimia yang berlaku seperti yang digambarkan oleh mekanika kuantum. Sebagai contoh, dia berpendapat bahwa ikatan kovalen tidak mungkin dilakukan dalam mekanika kuantum, karena ia tidak dapat membayangkan bagaimana dua elektron dengan berat yang sama dapat berkumpul untuk menimbulkan interaksi yang menarik satu dengan lainnya.

 

Teori konspirasi dan tuntutan hukum

Santilli mengklaim bahwa di banyak institusi terdapat konspirasi yang efektif untuk menekan atau tidak menyelidiki teori-teori baru yang mungkin memiliki potensi bertentangan dengan teori ilmiah yang mapan, seperti teori relativitas Einstein.

Ia menulis konspirasi yang ada di dalam ilmu pengetahuan tentang para pengikut Einstein di Amerika Serikat dari pandangan orang di dalamnya, ke dalam bukunya yang berjudul “Il Grande Grido: Ethical Probe on Einstein’s Followers in the U.S.A, an Insider’s View (Santilli 1984)”

Menurut Santilli, banyak institusi menerima dana dan telah membentuk seluruh departemen yang didedikasikan untuk teori yang telah lama ada, dan oleh karenanya dia berpendapat bahwa institusi yang sama ini tidak siap untuk menantang paradigma ilmiah mereka sendiri dengan teori-teori baru.

Santilli mengklaim bahwa sejumlah ilmuwan, termasuk pemenang nobel Sheldon Glashow dan Steven Weinberg, berkonspirasi untuk menghentikannya dalam melakukan penelitian yang mungkin dapat menyebabkan konflik terhadap teori yang sudah mengakar kuat dan terbentuk selama ini, termasuk teori tentang relativitas Einstein, saat dia berada di Harvard.

Dia telah mengeluh bahwa makalah yang dia kirimkan ke jurnal American Physical Society peer-reviewed ditolak, karena dikendalikan oleh sekelompok fisikawan Yahudi yang dipimpin oleh Steven Weinberg. Santilli telah mengajukan sejumlah tuntutan hukum yang menuduh penindasan gagasan ilmiahnya, termasuk sebuah tuntutan hukum terhadap majalah Infinite Energy.

Santilli adalah pendiri Institute for Basic Research pada tahun 1981 lalu dan menjadi presidennya. Selain itu, Santilli adalah juga pendiri the Honorary Editor, dan juga ketua the Hadronic Journal and Algebras, yaitu kelompok geometri yang diterbitkan oleh Hadronic Press.

Pada 2009 DR. Ruggero Santilli Ph.D dianugerahi penghargaan Mediterranean Award for Science and Research.

Santilli juga pendiri dan ketua MagneGas Corporation periode 2007-2013.

Ia juga pendiri sekaligus ketua dari Thunder Fusion Corporation, sebuah perusahaan yang akan membuat petir untuk dapat dijadikan energi gratis dari alam.

Ia telah meneliti bahwa petir-petir yang tercipta ternyata juga memiliki Anti-Materi walaupun jumlahnya sedikit!

Oleh karena penelitian inilah sebagai inspirasinya untuk akhirnya dapat merancang Teleskop Santilli.

Mungkin inilah salah satu dari banyak alasan mengapa para ilmuwan yang berbasis pada teori ilmiah kuno yang telah terpatri membencinya. Apalagi penelitian mereka didanai oleh pengusaha multi-billioner dunia untuk menggerakkan roda “upeti” dari produk yang mereka tawarkan, dan kemudian menjadi ketergantungan bagi seluruh penduduk dunia.

Maka monopoli dan oligopoli tetap bisa dimainkan. Mereka mungkin takut jika peradaban manusia pada masa kini akhirnya bisa memiliki energi gratis seperti konsep Nikola Tesla pada masa lalu, yang kini dikembangkan juga oleh Santilli.

Sepertinya jiwa Nikola Tesla ada dalam dirinya, karena itulah ilmuwan nyentrik namun cerdas dan fenomenal ini kurang dikenal dunia, bahkan dibenci. Jadi tak perlu bingung jika penemuan-penemuannya tidak terdengar, termasuk teleskop yang akan dapat membuka banyak misteri ini.



diambil dari: http://ift.tt/2rWgo7p
Blogger Template