Kurang Tidur Akibat Kebanyakan Kerja, Benarkah Bisa Sebabkan Kematian? - Seorang copywriter muda, Mita Diran, meninggal setelah sebelumnya kerja lembur beberapa hari sehingga menyebabkan dirinya kekurangan tidur. Sebagai 'obat kuat' Mita juga sempat menenggak minuman berenergi. Benarkah kurang tidur karena kebanyakan bekerja bisa memicu kematian?
"Pada manusia memang belum ada penelitiannya. Tapi pernah dilakukan penelitian pada tikus yang dibuat tidak tidur selama beberapa waktu. Meski cukup cahaya dan cukup makan tapi tikus kemudian meninggal. Meski belum ada penelitian pada manusia tapi ini cukup bisa memberi petunjuk bahwa tidur yang kurang bisa berbahaya," kata Ketua Indonesia Sleep Society, yang juga pakar gangguan tidur, dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT dalam perbincangan dengan detikHealth, Senin (16/12/2013).
Menurut dr Rima, tidur bukanlah ritual, lantaran tidur merupakan kebutuhan manusia. Pada saat tidur, organ-organ tubuh manusia akan rileks. Dengan tidak melakukan pekerjaan, maka manusia memiliki waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya. Mesin saja bisa rusak jika bekerja terus-menerus, apalagi tubuh manusia.
"Apalagi kalau misalnya ada penyakit lain, seperti gangguan pada jantung. Kalau sebenarnya sudah ada gangguan ini, lalu ditambah konsumsi minuman tertentu secara berlebihan tentu nggak kuat. Sebenarnya penyebabnya bisa jadi kompleks, mungkin bukan cuma tidak tidur beberapa hari saja," lanjut dr Rima.
Seseorang, sambungnya, minimal perlu tidur 5 jam. Tubuh sendiri sebenarnya punya jam biologis, di mana akan memberikan sinyal mengantuk apabila sudah ingin beristirahat. Namun terkadang karena tuntutan pekerjaan, seseorang memilih 'doping' dengan mengonsumsi kafein lebih banyak atau minuman berenergi.
"Padahal tidur itu penting untuk revitalisasi, untuk pembentukan sel dalam tubuh. Tubuh itu nggak bisa diforsir untuk selalu terjaga atau selalu bekerja. Coba kita dengarkan tubuh kita sendiri," lanjut dr Rima.
Saat tidur hari ini kurang, bisakah dirapel di keesokan harinya? Menurut dr Rima, hal itu sama sekali tidak membawa pengaruh. Kebiasaan menunda jam tidur akan memperburuk insomnia. "Dalam penelitian hanya disebutkan kurang tidur bisa menyebabkan kematian. Jadi tidur itu penting, bukan hanya makan, olahraga, dan kebutuhan cairan. Tidur juga penting buat kesehatan," kata dr Rima memperingatkan.
"Pada manusia memang belum ada penelitiannya. Tapi pernah dilakukan penelitian pada tikus yang dibuat tidak tidur selama beberapa waktu. Meski cukup cahaya dan cukup makan tapi tikus kemudian meninggal. Meski belum ada penelitian pada manusia tapi ini cukup bisa memberi petunjuk bahwa tidur yang kurang bisa berbahaya," kata Ketua Indonesia Sleep Society, yang juga pakar gangguan tidur, dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT dalam perbincangan dengan detikHealth, Senin (16/12/2013).
Menurut dr Rima, tidur bukanlah ritual, lantaran tidur merupakan kebutuhan manusia. Pada saat tidur, organ-organ tubuh manusia akan rileks. Dengan tidak melakukan pekerjaan, maka manusia memiliki waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya. Mesin saja bisa rusak jika bekerja terus-menerus, apalagi tubuh manusia.
"Apalagi kalau misalnya ada penyakit lain, seperti gangguan pada jantung. Kalau sebenarnya sudah ada gangguan ini, lalu ditambah konsumsi minuman tertentu secara berlebihan tentu nggak kuat. Sebenarnya penyebabnya bisa jadi kompleks, mungkin bukan cuma tidak tidur beberapa hari saja," lanjut dr Rima.
Seseorang, sambungnya, minimal perlu tidur 5 jam. Tubuh sendiri sebenarnya punya jam biologis, di mana akan memberikan sinyal mengantuk apabila sudah ingin beristirahat. Namun terkadang karena tuntutan pekerjaan, seseorang memilih 'doping' dengan mengonsumsi kafein lebih banyak atau minuman berenergi.
"Padahal tidur itu penting untuk revitalisasi, untuk pembentukan sel dalam tubuh. Tubuh itu nggak bisa diforsir untuk selalu terjaga atau selalu bekerja. Coba kita dengarkan tubuh kita sendiri," lanjut dr Rima.
Saat tidur hari ini kurang, bisakah dirapel di keesokan harinya? Menurut dr Rima, hal itu sama sekali tidak membawa pengaruh. Kebiasaan menunda jam tidur akan memperburuk insomnia. "Dalam penelitian hanya disebutkan kurang tidur bisa menyebabkan kematian. Jadi tidur itu penting, bukan hanya makan, olahraga, dan kebutuhan cairan. Tidur juga penting buat kesehatan," kata dr Rima memperingatkan.
[ sumber ]
sumber: http://sudibyoo1.blogspot.com/2013/12/kurang-tidur-akibat-kebanyakan-kerja.html