JAKARTA, KOMPAS.com — Aktris muda berbakat, Agnes Monica, mengepakkan sayap bisnisnya di luar bisnis hiburan. Kali ini, Agnes, melalui PT SA Management, memegang saham perusahaan ponsel merek Blueberry, PT Ninetology Indonesia.
Meski tak mau menyebut berapa jumlah kepemilikan saham di Ninetology, Agnes mengaku bahwa dirinya termasuk pemegang saham terbesar.
"Saya agak tidak enak kalau bicara tentang angka, tapi bisa dibilang mayoritas. Yang jelas, kami memiliki komitmen dan visi yang sama," kata Agnes, Jumat (25/10/2013), di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.
Alasan Agnes menjadi pemegang saham mayoritas adalah karena pasar ponsel di Indonesia sangat tinggi. Masih banyak orang di Indonesia yang membutuhkan internet.
Dia mengatakan, Indonesia memiliki penduduk 240 juta jiwa yang membutuhkan alat komunikasi. "Ada 75 persen yang memiliki ponsel, namun kebanyakan adalah ponsel fitur. Banyak yang belum punya ponsel pintar. Nah, saya melihat peluang pasar di sini," imbuhnya.
Seperti diketahui, sebelumnya, Agnes adalahbrand ambassador untuk ponsel CSL Blueberry. Kemudian, pada Agustus lalu, Ninetology Sdn Bhd, perusahaan ponsel asal Malaysia, mengakuisisi ponsel Blueberry dari CSL Indonesia dengan nilai Rp 200 miliar.
Setelah diakuisisi, perusahaan CSL Indonesia bernama PT Ninetology Indonesia. Ninetology menyiapkan dana sebesar 10 juta dollar AS untuk membangun jaringan distribusi antara Malaysia dan Indonesia sendiri. (Merlinda Riska)
sumber: http://sudibyoo1.blogspot.com/2013/10/agnes-monica-jadi-pemegang-saham.htmlMeski tak mau menyebut berapa jumlah kepemilikan saham di Ninetology, Agnes mengaku bahwa dirinya termasuk pemegang saham terbesar.
"Saya agak tidak enak kalau bicara tentang angka, tapi bisa dibilang mayoritas. Yang jelas, kami memiliki komitmen dan visi yang sama," kata Agnes, Jumat (25/10/2013), di Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.
Alasan Agnes menjadi pemegang saham mayoritas adalah karena pasar ponsel di Indonesia sangat tinggi. Masih banyak orang di Indonesia yang membutuhkan internet.
Dia mengatakan, Indonesia memiliki penduduk 240 juta jiwa yang membutuhkan alat komunikasi. "Ada 75 persen yang memiliki ponsel, namun kebanyakan adalah ponsel fitur. Banyak yang belum punya ponsel pintar. Nah, saya melihat peluang pasar di sini," imbuhnya.
Seperti diketahui, sebelumnya, Agnes adalahbrand ambassador untuk ponsel CSL Blueberry. Kemudian, pada Agustus lalu, Ninetology Sdn Bhd, perusahaan ponsel asal Malaysia, mengakuisisi ponsel Blueberry dari CSL Indonesia dengan nilai Rp 200 miliar.
Setelah diakuisisi, perusahaan CSL Indonesia bernama PT Ninetology Indonesia. Ninetology menyiapkan dana sebesar 10 juta dollar AS untuk membangun jaringan distribusi antara Malaysia dan Indonesia sendiri. (Merlinda Riska)