Wah! Film Indonesia Bakal Bisa Dioptimalkan Lewat Gadget - Festival Sinema Prancis (FSP) 2013 akan segera dihelat pada 5-8 Desember di beberapa kota besar di Indonesia. Jakarta, Bali, Balikpapan, Bandung, Makassar, Malang, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta jadi sasaran gelaran tersebut.
FSP edisi ke-18 ini akan kembali bekerjasama dengan XXI/21. Dan seperti tahun lalu, di satu program Kompetisi Film Pendek Indonesia, sutradara terbaik dan penulis skenario terbaik akan diberangkatkan ke Prancis.
Tak hanya para pemenang, pada kesempatan ini, Institut Prancis di Indonesia (IFI) sebagai lembaga yang berada di bawah kedutaan besar Prancis akan memberangkatkan Sinematek Indonesia ke Prancis. Sinematek Indonesia adalah lembaga nirlaba di bidang data dan dokumentasi serta perawatan aset film nasional.
IFI bekerjasama dengan sekolah sinema L'Ecole Nationale Superiure Louis-Lumiere, Paris. Di sana Sinematek Indonesia akan mendapatkan pelatihan di bidang preservasi dan restorasi film.
"Tentunya kami berterimakasih dan memberi apresiasi kepada IFI yang memberi kesempatan dan peluang untuk memahami tentang pengarsipan film," ujar Adisurya Abdi selaku Kepala Sinematek Indonesia dalam jumpa pers di kantor Sinematek Indonesia, Gedung PPHUI, Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Beberapa modul program akan didapatkan dalam program pelatihan nanti. Di antaranya pengenalan restorasi dan preservasi film yang termasuk sejarah-teknologi bioskop, bahasa-tata gambar, evolusi teknologi-praktik membuat film dari layar bioskop ke internet dan smartphone. Juga tentang revolusi digital dan mengenai tantangan dan praktik reservasi film.
"Apa yang ditawarkan Prancis itu semuanya gratis. Nantinya film-film Sinematek dapat dioptimalkan melalui gadget," tukas Adi.
©twitter
"Ternyata orang asing lebih peduli tentang pengarsipan, teknologi film di negeri kita daripada pemerintah sendiri. Susah dan pas-pasan kalau bisa," imbuhnya kemudian.
[ sumber ]
sumber: http://sudibyoo1.blogspot.com/2013/11/wah-film-indonesia-bakal-bisa.html