BlogBugar, Pornografi merupakan candu yang sulit untuk disembuhkan. Eskistensi pornografi semakin berkembang di tengah kemunculan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat seperti sekarang ini. Pornografi dan media merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Bagi media yang mengusung pornografi sebagai kontennya, pornografi dianggap sebagai seni tubuh seorang wanita yang elok tiada tandingannya.
Pornografi juga merupakan bisnis yang memiliki perputaran uang sangat besar. Bisnis pornografi bukan bisnis kecil-kecilan. Terlepas dari persoalan agama, moral, dan lain sebagainya pornografi merupakan bisnis media yang sangat menguntungkan.
Tetapi bukan untung rugi dari perspektif bisnis yang ingin dibahas, yang menjadi fokus disini adalah mengenai efek dari seseorang melihat atau menonton pornografi, adakah manfaatnya? Ataukah bagaimanakah bahayanya?
Sebenarnya dari segi manfaat, tidak ada manfaat dari mengonsumsi pornografi. Jelas bagi sebagian banyak kalangan ataupun publik figure, pornografi merupakan hal yang negatif. Bukti kongretnya untuk meyakinkan anda bahwa pornografi itu sesuatu yang buruk adalah ketika anda menyimpan suatu konten pornografi, apa anda menyimpannya di tempat yang terbuka? tentu tidakkan. Anda pasti menyembunyikannya sehingga orang lain tidak mengetahuinya. Apalagi orang yang berpengaruh terhadap hidup anda, seperti keluarga, ataupun pacar anda misalnya. Preposisi itu merupakan ide sederhana penulis dalam memandang pornografi sebagai sesuatu yang identik dengan hal negatif sehingga tidak perlu untuk di lihat/ditonton.
Namun ada lagi penjelasan yang lebih terperinci mengenai bahaya pornografi yang disarikan dari suatu thread di sebuah forum internet. Menurut artikel tersebut tubuh manusia terdiri dari hormon-hormon yang bekerja dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Lalu pornografi dapat merusak kinerja alami hormon-hormon tersebut sehingga menimbulkan ketidakseimbangan dalam tubuh kita.
* Dopamine *
Dopamine merupakan hormon yang memberikan sensasi kepuasan dalam melakukan aktivitas, misalnya ketika frustasi dengan masalah pekerjaan, tugas dari Bos menumpuk, dikejar deadline, “eh tiba-tiba nemuin solusinya”. Saat itu perasaan senang, bahagia, lega bercampur menjadi satu. Dopamine ini juga membutuhkan peningkatan, maksudnya adalah ketika anda sekarang bisa memecahkan permasalahan di level satu misalnya, maka untuk mendapatkan sensasi senang bahagia lega yang bercampur satu seperti tadi maka anda harus bisa memecahkan permasalahan di level dua.
Nah begitu juga cara kerja dopamine pada pornografi!
Ilustrasi: Pertama kali melihat pornografi, seseorang akan berteriak,”wow, gambar apa sih itu?” Lalu bertanya-tanya pada temannya,”eh kemaren gambar apaan sih itu?”sambil mengunjungi situs yang dilihatnya kemarin, sambil dipandanginya terus menerus. Kalau sebelumnya ia hanya melihat perempuan berbikini, maka selanjutnya ia harus melihat perempuan yang bertelanjang dada untuk dapat merasakan sensasi yang wooooww. Selanjutnya harus wanita yang bugil, selanjutnya nonton videonya dong, selanjutnya melakukan seks di dunia nyata dong, selanjutnya ganti-ganti pasangan dong, selanjutnya melakukan seks dengan gaya gaya yang aneh aneh dong, dan seterusnya-seterusnya untuk mendapatkan sensasi woooww dari hormon dopamine tadi. Oleh karena itu para pelaku pornografi baik itu aktornya, penontonnya, fotografernya, atau apapun yang terlibat didalamnya cenderung melakukan aksi seksual yang aneh dan menyimpang, mulai dari melakukan hubungan dengan binatang, dengan saudara sendiri, dan lainya untuk mendapatkan sensasi wooow tadi. Mereka tahu hal tersebut menyimpang tetapi mereka tidak bisa menghindarinya. Mereka tahu hal tersebut salah tetapi tidak bisa melawannya.
* Neuropiniphrin *
Kalau pebisnis segala sesuatunya bisa menjadi uang, pemikirannya tertuju pada bisnisnya secara terus menerus. Hal ini karena hormon neuropiniphrin, karena ia telah melatih insting bisnisnya sehingga segala sesuatu dipikirkan secara perspektif bisnis. Otaknya dipenuhi segala macam tentang bisnis atau dengan kata lain, pikirannya bisniiiissss melulu. Begitu juga neuropiniphrin pada pornografi, otaknya akan berputar-putar dengan yang namanya pornografi, melihat perempuan yang memakai hot pants otaknya sudah terbang kemana-mana. Kalau melihat perempuan yang seksi, yang ada di dalam otaknya adalah bagaimana caranya agar bisa berhubungan intim yang perempuan ini. Lagi berdiri di samping perempuan otaknya langsung ngeres, padahal perempuannya biasa saja dan tidak melakukan hal apa-apa. Akibanya ia tidak bisa berpikir secara jernih karena selalu distract sama pornografi.
* Serotonin *
Serotonin adalah hormon yang membuat nyaman ketika hormon itu keluar. Saat orang yang kecanduan bersentuhan dengan pornografi, hormon itupun keluar. Melihat pornografi pikirannya tenang, fly, lalu setiap orang tersebut memiliki masalah, maka pelariannya adalah pornografi. Karena dengan melihat pornografi dirinya akan merasa tenang, nyaman, fly. Bukankah hal ini sangat menyedihkan? Apabila seseorang mempunyai masalah hidup, memecahkannya dengan ibadah, itu mantap. Memecahkan permasalahan hidup dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, itu dahsyat. Memecahkan permasalahan dengan pornografi, Jijay layaw…
* Oksitosin *
Hormon oksitosin merupakan hormon yang bekerja untuk menjaga ikatan batin. Ketika seorang ibu melahirkan seorang anak, maka hormon oksitosinnya keluar, karena itu antara ibu dan anak memiliki ikatan batin yang sangat kuat diantara keduanya. Begitu juga pornografi, Pornografi itu membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada saat si orang tersebut mengakses pornografi. Akibatnya dirinya menjadi ada suatu ikatan batin dengan pornografi, ada rasa kangen apabila belum melihat pornografi selama beberapa hari. Ketika seseorang sudah memiliki ikatan batinn dengan pornografi, apa yang bisa dibanggain yah?
Sumber tulisan ini adalah sedikit pemikiran pribadi penulis (paragraf-paragraf awal) ditambah dengan mengutip dan memparafrase artikel di suatu forum internet. Walaupun hanya forum internet yang sumbernya kurang jelas, tetapi penjelasan-penjelasannya (tentang hormon-hormon) sesuai dengan opini yang ingin disampaikan oleh penulis.
Penulis: Syahrul Hidayah
sumber: edukasi.kompas.com
source: http://www.blogbugar.com/2013/06/manfaat-dan-bahaya-pornografi.html